Suka duka di kampus mengajar
Suka dan duka saya dalam menjalani program kampus mengajar ini tentu ada banyak, saya kan dari jurusan ilmu komunikasi, disini saya sangat minim sekali ilmu dan pengalaman mengajar. Namun kekurangan saya juga menjadi alasan mengapa saya tertarik mendaftar program ini, rasa penasaran saya yang tinggi membuat saya bertanya tanya, seperti apa rasanya dan bagaimana sih itu mengajar?
Pada saat itu juga saya mendaftar dan alhamdullah lulus
Saya memang waktu kecil bercita-cita jadi seorang guru, karna saya melihat guru SD saya waktu itu sering membuat acara masak-masak di kantor bersama kepala sekolah. Jadi saya pikir jadi guru itu asik , kerjanya bisa sambil makan-makan.
Namun saat kuliah, tenyata saya ditakdirkan masuk di jurusan ilmu komunikasi yang tidak sama sekali membawa saya dekat untuk bisa menjadi guru setelah lulus sarjana.
Namun pada kesempatan kampus merdeka ini saya alhamdulillah di beri wadah untuk merealisasikan cita-cita saya waktu kecil walau pun cuma 3 bulan. Saya sudah sangat bersyukur karna selain cita-cita saya sudah tergapai disamping itu saya mendapatkan pengalaman yang luar biasa dan tentunya juga jadi pelajaran hidup. Semua hal yang saya jalani selama 3 bulan ini sangat berkesan, saya pasti menolak lupa sejarah 3 bulan ini dalam ingatan saya.
Di awal saat pertama kali masuk di sekolah tempat mengajar, saya dan rekan saya cukup disambut rama oleh kepsek dan para guru, mereka semua rama dan membuat kami nyaman. Esoknya kami telah bertugas untuk mulai mengajar, saat itu saya bingung mau melakukan apa karna memang tidak terbiasa berhadapan dengan anak-anak, namun pada akhirnya saya mulai berbasa-basi dengan mereka agar mereka bisa mulai nyaman. Menghadapi para siswa cukup membuat saya sedikit berduka pada diri saya sendiri, dari mulai mereka yang susah atur, tidak mau mendengar, malas ke sekolah, bertingkah aneh dan mereka yang jail pada kami. disitu letak tantangan terbesar kami sebagai guru selain memberikan materi ajar kami juga perlu memahamkan kepada mereka tentang budi pekerti, menasehati meraka yang nakal, mulai mendekati mereka yang lebih cendrung pendiam, menyemangati mereka yang malas, dan mendukung mereka yang aktif berprestasi.
Saya rasa itu cukup menjadi kesan suka duka saya dari pengalaman mengajar selama 3 bulan ini
Komentar
Posting Komentar